Tampilkan postingan dengan label Satria FU 150. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Satria FU 150. Tampilkan semua postingan

Knalpot Racing Buat FU

Sekarang ini banyak beredar macam-macam knalpot racing khususnya untuk Motor Suzuki Satria F150. Mulai dari yg abal-abal sampai yg bagus. Harganya pun bervariasi mulai dari 200 ribuan sampe 2jt an.

Berikut saya ulas beberapa knalpot yg pernah saya pakai ataupun hasil dari review lainnya.

AHRS, Harga 200rb an
Suara enak di denger, tapi saat di geber suaranya pecah, hmmmmm bikin malu aja. Tarikan bawah lumayan dibanding standar tapi atasnya ngedrop (tipe AHRS pertama, model bulet).

Anen, Harga 450rb
Ini knalpot bikinan hasil karya Anen, lokasi di Jl. Kedoya Raya, telp. 081310567229, 0216320404. Kalo di chips dah berubah merek jadi sinergy. Bahan slincer dari aluminium dan pipa dari besi.

Suara garing banget, sangat tidak direkomendasikan untuk geber di komplek karena bisa di timpuk warga karena berisiknya. Tarikan bawah galak bo suerrrr dehhh… tp atasnya ketahan, mesin teriak tapi motor sedikit bergerak. Jika mesin ente standar cukup bagus knalpot ini.

TDR, Harga 1,1jt an
Knalpot import datang dari Thai. Kualitas bahan bagus banget. Slincer terbuat dari aluminium dan pipanya terbuat dari stainless. Suaranya ngebas dan saat di geber terdengar bulat tidak pecah.
Jika kita perhatian knalpot bermerek Yoshimura Titan/ CMS/ DBS mempunyai bentuk & bahan yg sama. Perbedaan terletak pada panjangnya slincer dan ada perbedaan sedikit dilekukan pipa. Tarikan bawah galak namun untuk putaran atasnya terasa kurang berisi dikarenakan slincer knalpot lebih pendek (review by alvie ssfc 068).

Yosimura, Harga 1,4jt an
CMS, Harga 1,1jt s/d 1.3jt
DBS, Harga 1,5 s/d 1,7jt an
NMF, Harga 2jt an

Ke-empat merek di atas mempunyai performa 9-10, 10-9 alias mirip. Berbedaan ada diLekukan pipa yang bedanya cuma beberapa mm aja.

Knalpot import datang dari Thai. Kualitas bahan bagus banget. Terdapat beberapa tipe slincer yaitu: Aluminium, Stainless, Carboon dan Titannium. Suaranya sudah pasti mantep banget, ngebas dan saat di geber terdengar bulat tidak pecah.

Tarikan bawah galak & Atasnya ngisi terus alias motor akan maju terus jika mesinnya masih kuat teriak. Sangat di rekomendasikan jika ente-ente sudah mengganti dengan parts racing, apalagi jika mesin sudah bore-up dijamin maknyussss markotob deh…

Khusus knalpot NMF dan DBS Titanium mempunyai pipa berbentuk cacing, tapi untuk performanya 10-9, 9-10. ) Model pipa memang kalo gw pribadi perhatikan lebih ke fashion alias enak dipandang gitu lho. )

Berikut adalah gambar & Video di ambil dari knalpot Yoshimura Stainless.

Di geber pada RPM 7000an dalam keadaan idle. (ciri khas knalpot stainless)

Baca SelengkapnyaKnalpot Racing Buat FU

Bermain Main Dengan Indiglow

Ada yang punya FU tapi gak pengen utak atik mesin a.k.a pengen mesin standard aja?

Ada yang pengen motor FU kesayangan jadi terlihat lebih jantan tanpa merubah performa mesin…

Satu lagi trik biar FU kita berbeda dengan yang lain… ya, seperti judul postingan ini..

Bermain Main Dengan Indiglow…

Lampu indiglow saat ini sangat mudah didapatkan dan harganya juga cukup terjangkau jika dibandingkan dengan hasil penampilan di motor.

Beberapa tempat yang bisa dipasangi indiglow antara lain di bagian bawah / dalam motor, dan juga yang masih jarang jarang ada yaitu di dalam batok lampu depan.

Dengan model batok FU yang berbeda dari kebanyakan batok lampu motor lain, maka hasilnya akan benar benar memberikan tampilan yang berbeda dan membuat FU kita jadi sasaran lirikan banyak orang.

Selain itu, agar tampilan FU jadi lebih manis lagi… perlu permainan warna lampu dan papan di speedo meter.

Untuk yang satu ini, mungkin biaya yang dibutuhkan berkisar di Rp. 200.000 an.. Yang perlu diperhatikan, untuk mengganti lampu dan papan ini gak sembarangan. Karena panel speedo ini cukup sensitif, maka perlu menggunakan jasa orang yang sudah berpengalaman.. Salah salah, bukannya tampilan jadi bagus.. tapi speedo harus berakhir di keranjang sampah..


Baca SelengkapnyaBermain Main Dengan Indiglow

Kabel Gas dan Kopling yang Beresiko

Bila kita perhatikan pada kabel gas dan kabel kopling yang ada dibawah setang motor FU, ada sebuah pengait / bracket kecil untuk mengaitkan kedua kabel tersebut agar selalu dalam posisi menempel pada body / rangka motor.

4

Mungkin bagi sebagian orang, bracket tersebut hanya sebatas pelengkap pada motor, tetapi sebetulnya pengaruhnya cukup besar juga.

Kabel yang tidak menempel pada bracket tersebut otomatis akan mengurangi kerapian dalam motor kita. Selain itu, kabel yang bergerak bebas tersebut ada kemungkinan akan mengalami lecet karena bergesekan / terjepit antara body dan bagian shock breaker.

3

Perlu diketahui bahwa lapisan luar dari kabel yang berbahan karet menyelubungi lapisan kedua yang berbentuk ulir dengan bahan besi. Kedua bahan inilah yang melindungi kabel serat kopling dan gas pada motor.

Bila lapisan terluar terkelupas akibat gesekan tadi, secara otomatis lapisan kedua akan menjadi terbuka. Resiko pertama, lapisan kedua akan lebih mudah untuk mengalami bengkok sehingga kabel serat didalamnya akan menjadi susah untuk melakukan gerakan naik turun karena terjepit pada bentuk pelindung kabel yang berubah.

1

Dampak yang paling parah, ulir pada lapisan kedua akan menjadi semakin tertarik akibat pergerakan rutin dari kabel serat pada saat kita mengoperasikan motor. Dalam kondisi ini, ada kemungkinan saat kita menarik kabel gas, kabel serat tidak akan kembali ketika kita mengendorkan kabel gas kembali. Ini akan sangat berbahaya bagi pengendara dan sangat besar kemungkinan akan mengalami kecelakaan.

Beberapa tips yang dapat dilakukan untuk menghindari hal ini adalah :

  • Senantiasa periksa kabel sebelum mengendarai motor, pastikan agar kedua kabel selalu tersangkut di dalam bracket.
  • Segera ganti kabel gas / kopling yang terkelupas untuk menghindari resiko yang lebih besar.
  • Senantiasa membawa kabel cadangan bila mengalami kerusakan di tengah jalan.
Baca SelengkapnyaKabel Gas dan Kopling yang Beresiko

Test Ride New Suzuki Satria F150

OTOMOTIFNET - Sebenarnya OTOMOTIFNET yakin mesin New FU150 tidak ada yang berubah kecuali rombakan desain dan sedikit penambahan fitur. Cover lampu, desain knalpot dan speedometer jadi poin paling dominan yang terlihat dari versi face lift Satria FU150 yang pertama kali diperkenalkan pada Jakarta Motor Cycle Show, akhir 2008 lalu. Detail perubahannya silahkan klik Profil.

Namun keyakinan OTOMOTIFNET tergoyahkan oleh perkataan salah satu petinggi PT Suzuki Indomobil Motor (SIM). “Pastinya ada beberapa ubahan,” promosi Edi Darmawan, Manager Marketing-Promotion & Dealer Dev. Section Head PT SIM.

Ups, beneran nih? Jangan-jangan performanya juga berbeda. Makanya tim tester OTOMOTIFNET tergerak untuk melakukan sesi test ride. Here’s the result!

Desain: **** (4 bintang)

Sudah pasti tampang depan Suzuki Satria FU150 ini dimensinya lebih lebar dari produk sebelumnya. Perubahan paling jelas tentunya ada pada desain cover lampu ini.

Seperti yang sudah dijelaskan pada tulisan Profil beberapa waktu yang lalu. Suzuki selalu memberikan sentuhan moge pada motor bebek termasuk untuk Satria F150 terbaru ini. “Desain headlamp diadaptasi dari Suzuki GSX 600,” lanjut Edi.

Bentuk segitiga dan stang kemudi juga tampil dengan finishing terbaru. Selain itu desain footpeg guard juga diubah dengan motif alumunium, dan jangan kaget bila menemukan grab bar dengan desain yang berbeda. Grab bar terbaru lebih lebar dan diklaim memudahkan kita saat hendak menggeser atau mengangkat motor.

Di balik visor di cover headlamp, desain spidometernya sama dengan keluaran sebelumnya. Namun punya NSSF150 tampak lebih elegan, karena lis RPM-meter dibuat model krom dan cover spidometer digitalnya yang bermotif. Tester OTOMOTIFNET memberikan 4 bintang untuk desain ala moge.

Apakah mirip?

Fitur dan Teknologi: ***** (5 bintang)

Meski perubahan tidak terlalu banyak, namun ada beberapa fitur baru yang memberikan nilai tambah buat sosok Satria FU150 ini. Yang pertama selain speedometer ada lampu indikator Eco Riding Mode (ERM), yang berfungsi memberi info efisiensi BBM pada panel indikator di balik lampu.

Cara kerjanya, sensor indikator ini mengikuti putaran mesin. Bila putaran mesin ada di angka 4.500-5.000 rpm, maka indikator akan berkedip sebagai peringatan kalo sedotan bensin lebih boros. Jika putaran mesin menunjukkan angka di atas 5.500 rpm, lampu itu menyala konstan.

Perbedaan lain dengan versi sebelumnya terletak pada knalpot. Bukan hanya bentuknya yang trendy dengan desain hexagonal, tapi di knalpot baru ini juga dilengkapi dengan catalyst, sehingga emisi gas buang hasil pembakaran lebih ramah lingkungan dan melampaui standar EURO 2 yang diterapkan pemerintah. Ditambah teknologi klep DOHC, mesin tegak plus oil cooler, New FU150 layak menerima 5 bintang.

Knalpot bercatalyst

Speedo dilengkapi light shifter

Performa: ***** (5 bintang)

Setali tiga uang alias sama saja dengan handling. Tidak ada perbedaan dengan pertama kali diluncurkan 4 tahun yang lalu. Mesin satu silinder 150cc, mengusung mesin DOHC dengan 4 katupnya mampu menghasilkan tenaga maksimum 16ps pada 9.500rpm dan torsi maksimum 12,7kgf-m di 8.500rpm yang disalurkan dengan transmisi 6 kecepatan.

Penambahan catalyst pada knalpot yang dikhawatirkan akan menurunkan performa, ternyata tidak terlalu berpengaruh. Tarikan tetap responsif di putaran bawah sampai atas. Buktinya saat diukur dengan alat ukur racelogic, untuk jarak tempuh 0-201 meter hanya perlu waktu 11,8 detik. Bahkan saat dicoba pada trek sepanjang 1,5 km, speedometer berhenti pada angka 120km/jam. Mantap! Tak salah bila lima bintang tetap diberikan untuk sang Hyper Underbone

Data Tes Akselerasi

0-201 meter : 11,8 dtk

0-402 meter : 19,5 dtk

0-60 km/jam : 5,1 dtk

0-80 km/jam : 8,1 dtk

Top Speed : 120 km/jam

Handling: **** (4 bintang)

Meski mengandalkan setang jepit dan segitiga dengan desain anyar. Namun secara keseluruhan tetap tidak berpengeruh pada ergonomi pengendara. Sok depan teleskopik dan belakang monosok, membuat handling Satria FU150 ini tidak ada perbedaan dari pendahulunya. Kenyaman dan kemudahan handling tetap terasa maksimal.

Meski mengusung mesin yang cukup besar yaitu 150cc. Hanya saja pada kecepatan sangat tinggi khususnya saat menikung gejala sedikit limbung agak terasa. Tidak bisa dipungkiri, mesin 150cc umumnya dipakai motor sport bukan bebek yang secara keseluruhan bobotnya lebih ringan. Tapi di jalanan, apalagi di Jakarta yang selalu macet mau ngebut seberapa cepat? Secara keseluruhan, sasis Satria F150 sudah lebih dari cukup untuk keperluan harian. 4 bintang untuk kemudahan handling Satria FU150.

Konsumsi Bahan Bakar: **** (4 bintang)

Dengan bobot seorang tester 65 kg, Satria FU150 diajak jalan dengan kecepatan konstan 60 km/jam untuk uji pemakaian bahan bakar. Hasilnya motor dengan kode produksi NSSF150 hanya mampu menyedot 1 liter premium untuk 38 km. Boros? Ya, tapi sepadan dengan performa dan kapasitas mesin besar yang akan Anda dapatkan. Empat bintang rasanya sepadan untuk konsumsi bahan bakar Satria FU150.

Harga: **** (4 bintang)

Sudah barang tentu harga Satria FU150 ini naik. Tapi tidak terlalu jauh hanya berubah Rp 550 ribu saja menjadi Rp 18 juta. Mahal? Sedikit lebih mahal dari pesaingnya, Honda CS-1. Namun bila dibandingkan antara teknologi dan performa yang diusung keduanya, Satria tetap unggul.

Kapasitas mesin 150cc dan teknologi DOHC empat katupnya masih jadi nilai lebih disbanding CS-1 yang mengusung kapasitas mesin 125cc dan masih menggunkan teknologi SOHC dia katup. Meski begitu untuk ukuran bebek harga Satria F150 tetap dirasa tinggi. Empat bintang untuk rasanya pas untuk urusan kantong.

Baca SelengkapnyaTest Ride New Suzuki Satria F150